Apr 19, 2024 @ 21:26
Perbankan

Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank Berdasarkan Jenis Bunganya

Menghitung Bunga Bank Berdasarkan Jenis Bunganya
1.11KViews

Urgensi Menghitung Bunga Pinjaman

Cara menghitung bunga pinjaman bank menjadi informasi mendasar yang harus Anda ketahui saat ingin melakukan kredit di bank. Hal ini mengingat jumlah pelunasan kredit yang dibayarkan sebenarnya berasal dari jumlah pinjaman ditambah bunga yang dibebankan pada kredit pinjaman. Adapun berkaitan dengan ini ada beberapa jenis bunga pinjaman yang mempengaruhi nilai total pinjaman. Karenanya setiap kredit tidaklah sama, sehingga Anda perlu mengetahui cara hitung dan jenis bunga lebih dulu agar tidak merasa terbebani di kemudian hari.

Jenis Bunga Pinjaman Bank

Pada umumnya jenis bunga yang diberlakukan di bank atau lembaga keuangan lainnya ada 3 jenis. Yakni bunga flat, bunga efektif, dan bunga anuitas. Berikut perbedaan ketiga jenis bunga bank tersebut beserta cara menghitung bunganya:

  1. Bunga Flat

Bunga flat dikenal pula sebagai bunga rata. Merupakan jenis bunga pinjaman yang nilainya sama sejak awal hingga akhir pinjaman tanpa adanya kenaikan. Jenis bunga ini banyak diterapkan pada kredit tanpa agunan dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor.

Adapun cara menghitung bunga pinjaman bank jenis bunga flat dianggap paling mudah. Dimana nilai plafon pinjaman beserta bunga dihitung secara proporsional sesuai jangka waktu pinjaman. Agar lebih mengetahui mengenai cara hitung jenis bunga flat, maka diberikan contoh kasusnya.

Pak Tono mengajukan kredit tanpa agunan sebesar 120 juta rupiah. Kredit tersebut memiliki tenor pinjaman selama 12 bulan dengan bunga pinjaman 10% tiap tahun dan flat. Angsuran yang harus dibayar Pak Tono bisa dihitung sebagai berikut:

Cicilan pokok = Pokok PinjamanTenor Pinjaman= Rp 120.000.00012=Rp 10.000.000/ bulan

Bunga pinjaman = Pokok PinjamanTenor Pinjamanx bunga flat= Rp 120.000.00012x 10%=Rp 1.000.000

Angsuran tiap bulan =Cicilan pokok+bunga pinjaman=Rp 10.000.000+Rp 1.000.000=Rp 11.000.000

  1. Bunga Efektif

Bunga efektif atau sliding rate merupakan jenis bunga yang diterapkan untuk tenor pinjaman jangka panjang. Hal ini mengingat tipe kredit pinjaman yang tidak terburu-buru harus dilunasi, sedangkan nilai bunga tidak terlalu besar. Jika dibandingkan dengan jenis bunga flat, besar bunga efektif biasanya memang lebih rendah. Sehingga sangat cocok untuk pinjaman jangka panjang.

Bunga efektif biasanya diterapkan pada KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau KPA (Kredit Pemilikan Apartemen). Jika besar bunga flat ditentukan dari nilai pokok pinjaman, maka besar bunga efektif dihitung dengan melihat sisa pinjaman pokok. Singkatnya nilai yang terhitung pada kreditur yaitu jumlah utang yang belum dibayar setiap bulannya. Hal inilah yang menjelaskan mengapa nilai bunga efektif akan semakin rendah ketika sisa pinjaman sudah berkurang.

Sebagai contoh, Maman mengajukan KPR sebesar 120 juta rupiah dengan tenor pinjaman 12 bulan. Besar bunga efektif 10% per tahun. Besar angsuran dihitung sebagai berikut:

Cicilan pokok    = Pokok PinjamanTenor Pinjaman= Rp 120.000.00012=Rp 10.000.000/ bulan

Bunga bulan 1    =  Pokok pinjaman-bulan ke-n-1 x cicilan pokok x bunga% tenor pinjaman

=Rp 120.000.000-(1-1 x Rp 10.000.000)x10% 12

= Rp 1.000.000

Maka angsuran bulan 1 = Cicilan pokok+bunga bulan 1=Rp 10.000.000+Rp 1.000.000

= Rp 11.000.000

  1. Bunga Anuitas

Cara menghitung bunga pinjaman bank jenis bunga Anuitas bisa dibilang hasil modifikasi dari bunga efektif. Besar angsuran bunga efektif yang lebih rendah tiap bulannya diakui kerap membuat debitur bingung. Hal inilah diterapkan cara hitung bunga anuitas dengan perhitungan yang kurang lebih sama dengan bunga efektif tapi angsuran pokoknya berbeda.

Sebagai contoh, Anton mengajukan KPR sebesar 120 juta rupiah untuk tenor pinjaman 12 bulan. Bunga pinjaman sebesar 10% jenis anuitas. Adapun angsuran tiap bulan bisa dihitung dengan cara sebagai berikut:

Cicilan pokok= 1121-(1+ 112)-1